Black Aren, begitu masyarakat menyebut batu akik khas Kabupaten Cianjur ini. Sekilas batu akik itu memang terdengar begitu menyeramkan lantaran menyerupai kelompok pemuja setan.
Apalagi batu akik berasal dari wilayah paling selatan Kabupaten Cianjur ini selintas terlihat hitam pekat.
Konon, penamaan Black Aren itu lantaran warnanya yang hitam menyerupai biji aren. Batu akik ini ditemukan sekelompok pemuda secara tak sengaja di sekitar Sungai Cidamar pada pertengahan tahun lalu. Tak ayal, Black Aren pun memperkaya jenis batu akik yang kini perkembangannya tengah digandrungi masyarakat.
Memang, popularitasnya tak seperti batu akik jenis Bacan, Idokras, Kalsedon, Akik Gambar, dan Kalimaya yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Namun ternyata bagi penghobi batu mulia, batu yang hanya ada di Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, ini sangat diminati kolektor batu akik.
Batu yang dapat ditemukan di sekitar Sungai Cidamar itu dipercaya mampu menyembuhkan sejumlah penyakit meski belum bisa dipastikan secara ilmiah.
Lagi pula harganya tak semahal batu giok yang konon juga dipercaya dapat menyembuhkan beberapa jenis penyakit bagi pemiliknya.
“Ada yang percaya kalau yang pakai cincin batu akik ini bisa menambah stamina, menghilangkan rasa pegal-pegal, rematik, sakit kepala, dan yang utama adalah menambah percaya diri karena didominasi warna hitam,” ujar Perajin dan kolektor Batu Mulia asal Kecamatan Cidaun,
0 komentar:
Posting Komentar