Dakwah merupakan
suatu proses penyadaran untuk mendorong manusia agar tumbuh dan berkembang
sesuai dengan fitrahnya, hal ini dapat dilakukan dalam bentuk seruan atau
ajakan kepada keinsyafan, atau usaha merubah situasi yang lebih baik dan
sempurna, baik pribadi ataupun masyarakat (Shihab, 1994:194).
Islam
merupakan agama dakwah, dimana setiap muslim diwajibkan untuk menyeru
(berdakwah) kepada al-Islam sesuai kemampuan yang dimiliki masing-masing
individu. Sebab Islam bukanlah agama yang dikhususkan bagi sekelompok orang,
tidak pula dibatasi untuk suatu tempat maupun waktu tertentu, tetapi Islam
adalah agama bagi seluruh umat manusia.
Dari
sisi lain, bahwa kesenian Islam sudah banyak ditinggalkan oleh umat Islam.
Menurut Faisal Ismail (1996:70), ada dua diagnosis yang menjelaskan tentang hal
itu. Pertama, kesenian umat Islam
berjalan dan hidup secara tradisional. Kedua,
seni budaya Islam kurang kreatif, inovatif dan variatif, ketinggalan dalam
bobot dan kualitas. Kemungkinan itulah yang menjadi penyebab utama mengapa
sebagian generasi muda Islam lebih menyenangi budaya barat dan kurang
menyenangi seni budaya Islam.
Pendapat
Faisal Ismail tersebut akhir-akhir ini menngalami perubahan. Terbukti dengan
menjamurnya grup musik nasyid, pop, dangdut, slow rock, rock, rapp, dan lain
sebagainya serta musisi-musisi berbakat yang rata-rata usianya relatif muda dan
tinggi ghirah seni Islamnya. Mereka yang lagu-lagu dan syair-syairnya
bernafaskan Islami tengah merasuki peta tanah air Indonesia. Bahkan
penyanyi-penyanyi dari negeri Jiranpun salah satunya adalah grup musik nasyid
Raihan yang banyak diminati oleh generasi muda Islami sehingga mereka
terinspirasi dan semangat dalam menyebarkan ajaran Islam melalui seni musik.
Dari sekian banyak penyanyi yang memberikan ragam musik di Indonesia salah
satunya adalah Slank, penyanyi Pria yang muda, cakep nan anggun ini yanng
selain terkenal dinegerinya Malaysia juga masyarakat Indonesia baik yang muda
maupun yang tua mengenalnya. Dalam Album Slankissme dimana terdapat
lagu-lagu yang bernuansa Islami. Lagu-lagu yang kental dengan gaya dan bahasa
melayu namun dapat di terima oleh pencinta seni musik di Indonesia maupun luar
indonesia.
Dengan
keramah tamahannya, kesopanannya dalam berpakaian dan kelembutannya baik dalam
bicara, sikap maupun lewat lagu dan musik yang dibawakannya. Suara Kaka Slank
mampu memikat beribu-ribu penonton dalam setiap konsernya di Indonesia. Suara
lembut nan syahdu ini yang diiringi dengan musik melayu yang lembut dan indah
serta mudah diterima oleh masyarakat Indonesia. Banyak penghargaan yang telah
ia raih baik di luar maupun di dalam negeri sendirinya.
Di
samping tema-tema cinta, dia juga mengangkat tema sosial, keindahan dan
ketuhanan serta rasa syukurnya. Keindahan dalam segala hal yang memberi
pengaruh tersendiri pada diri manusia khususnya paada dunia yang kompleks
sekarang ini, sentuhan-sentuhannya setidaknya memberikan nuansa lain.
Bila
dilihat dari persfektif dakwah, lagu-lagu maupun lagu dalam Album Slankissme
merupakan terobosan baru dalam wilayah dakwah, hal ini sangat menarik untuk
diteliti lebih jauh tentang makna dibalik lagu yang ada dalam Album Slankissme
dan mana saja yang mengandung pesan dakwah? Kemunculan Album Slankissme ini
diharapkan menjadi usaha pembinaan mental dan spiritual keagamaan para
penggemar khususnya dan yang lain dalam lingkungan masyarakat serta
membangkitkan semangat keagamaan.
Isi
pesan-pesan dakwah dalam Album Slankissme mengenai berbagai masalah dan
fenomena yang berhubungan dengan norma agama, menjadi sebuah kategori
pesan-pesan yang membahas tentang makna Idul Fitri, A Mild Live Slank Virus
Roadshow 2002 dan ibadah-ibadah lainnya. Hal ini juga menjadi kajian khusus
dalam ruang lingkup yang berkenaan dan berhubungan dengan Islam, baik secara
tersurat maupun secara tersirat.
Karakteristik
pesan dakwah Album Slankissme mempunyai karakteristik tersendiri, yakni cara
penyampaian pesan dakwahnya berbentuk sastra melayu dengan hal-hal yang banyak mengnadung pesan-pesan dakwah yang
bisa dicerna oleh pendengar. Pda setiap lagu selalu menggambarkan tentang
susasana Idul Fitri yang dikemas dala satu album.
Kategori
pesan –pesan dakwah dalam Album Slankissme terbagi ke dalam dua kategori yaitu
ktegori substansi dan kategori bentuk. Kategori substansi dalam Album
Slankissme membahas masalah syariah dengan persentase 70 % dan akhlak dengan
persentase 30 %, sedangkan kategori lainnya yaitu kategori akidah dengan
persentase 0 %. Kategori akidah tidak terdapat dalam Album Slankissme. Kategori
bentuk dalam teknik penyampaian pesan-pesan dakwah Album Slankissme lebih
dominan disampaikan dalam bentuk informatif dengan persentase 90 % sebagai
upaya memberi tahu dan menerangkan tentang A Mild Live Slank Virus Roadshow
2002 agar pendengar tahu dan jelas tentang apa yang disampaikan lewat lirik
lagu tersebut. Sedangkan penyampaian dakwah teknik persuasif persentase 5 % dan
instruktif dengan persentase 5 %.
09/02/2016 Rudy CS